Langsung ke konten utama

aku ini cinta

AKU CINTA, pertama-tama aku dipertemukan dengan jatuh sejatuh-jatuhnya. Namun, tidak ada reaksi yang membuatku harus meringis kesakitan. Sebab aku adalah cinta, cinta yang akan menerima siapa pun, tidak segan-segan akan kurengkuh satu per satu bagi siapa pun yang datang kepadaku.

Sebetulnya aku tidak meminta apalagi memaksa kamu-kamu untuk mendatangiku. Jadi, kalau-kalau ada yang mengatakan cinta itu datang tiba-tiba, rasanya aku ingin tertawa terpingkal-pingkal. Tolong perhatikan wajah beringas nan lucuku ini, cinta itu tidak akan pernah datang kepadamu. Seharusnya kamu sadar bahwa kamu tidak menyadari kamu sendiri yang mendatangiku.

Aku ini tersebar luas di mana-mana, semua makhluk yang menghirup udara di dunia ini akan selalu membutuhkanku. Hebatnya aku, aku tidak pernah menjadi penguasa alam semesta. Ingat betul-betul, betapa baik dan sangat mulia akhlakku, ‘kan? Sudahlah berjiwa besar, baik hati, tidak suka mengatur dan memaksa, ramah dan membuat nyaman siapa pun yang datang. Namun, sering kali aku harus menggigit jari karena masih banyak sekali manusia yang protes dan marah kepadaku.

Aku harus memijat-mijat keningku yang lebar ini. Sudah benar-benar lelah dengan komplain yang sebetulnya sejak awal sudah jelas risiko dan konsekuensinya. Kalian, hei para manusia, sudahlah tidak sadar datang kepadaku, bahkan juga tidak sadar dengan risiko dan konsekuensinya kalau datang kepadaku? Sadarlah wahai budak cinta yang terhormay dan tersayang!

Ah, iya. Orang yang sejak awal sudah tidak sadar akan sulit sadar untuk menyadari sesuatu yang lebih dalam dan intim. Tentang apa-apa yang menjadi kesedihan bahkan kepatahan. Nyatanya, masih banyak manusia berbondong-bondong datang tanpa sadar. Tiba-tiba langsung memelukku dan menjadi nyaman seketika.

Aku ini hanya cinta yang mengemban tugas bersikap ramah kepada pelanggan. Namun, kadang-kadang para pelangganku ini menjadi semakin brutal dalam memelukku seakan-akan aku miliknya seutuhnya. Ah, dasar manusia, menyusahkan saja.

Mungkinkah rupaku ini terlalu menawan bak primadona sehingga membuat para manusia jadi terpincut dan lupa untuk mempertimbangkan sebuah risiko dan konsekuensinya. Kusarankan padamu untuk, hei, jangan terbuai nanti harapanmu memuai!

Biar kuberi tahu satu hal yang mungkin membuat kalian penuh pertimbangan untuk mendatangiku. Ya, walaupun kalian akan selalu mendatangiku karena butuh bukan ingin. Akan tetapi, kamu-kamu perlu camkan, ada batas-batas yang kalau kalian melewatinya akan berdampak buruk.

Kamu akan patah hati.

Ya, kamu akan merasakan patah hati. Aku ini cinta, tetapi aku tidak sendirian di dunia ini. Aku tinggal bersama patah hati yang selalu menutup di ujung ruangan. Dia tidak akan pernah berdiri di sisiku, tetapi dia selalu ada untukku. Anehnya, banyak lara manusia yang akhirnya menyeret diri merek ke ujung ruangan lalu beralih memeluk patah hati. Kali ini aku menggeleng-geleng iba. Hampir semua orang yang memelukku akan berakhir di pelukan patah hati.

Aku ini cinta, aku hanya bisa menerimamu, tetapi tidak bisa membuatmu pergi dari pelukan patah hati. Hanya kamu sendiri yang mampu lepas darinya. Pikirkan baik-baik sebelum mendatangiku karena kamu harus bersiap memeluk patah hati di ujung ruangan.

Mamusia seerti kamu memang membutuhkan cinta, tetapi jangan terlalu erat memelukku nanti kamu akan patah hati. Nanti kamu akan kecewa. Dan untuk keluar dari persinggahanku, butuh perjalanan yang panjang.

Aku ini cinta, jika kamu ingin mengenalku, tolong kenali juga temanku si patah hati di ujung ruangan.


Komentar

  1. Semakin hari semakin cintaaahhh. Kian kuat mengakar dalam jiwaaaah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dicabut tuh Pak De akarnya biar snggak bercabang cintanyaa. 🤣

      Hapus

Posting Komentar