Langsung ke konten utama

the answer

JAWABAN selalu menjadi akhir dari sebuah pertanyaan. Namun, aku tidak pernah cukup pada satu jawaban. Kadang-kadang aku membuat  satu jawaban menjadi beberapa pertanyaan yang bercabang. Kemudian masing-masing pertanyaan kubuat jawaban-jawaban—tentu saja menarik pertanyaan baru. Apa pun itu, selama jawaban-jawaban mesti selalu ada. Jawaban harus selalu ada sampai aku benar-benar menemukan jawaban yang tepat. Tidak, itu bukan tentang perfeksionis, melainkan aku hanya ingin jawaban yang msmuaskan dan membuatku paham bahwa aku harus menerimanya.

Jawaban tanpa akhir itu bermula di kala kuberi kamu sebuah pernyataan. Ya, ada jawaban yang berangkat dari sebuah pernyataan. Lebih-lebih ini tentang hati, hati tidak boleh dibuat terluka diam-diam. Jadinya kubuat pernyataan hati yang telah lama menyimpan harapan dan ekspektasi bahwa cinta ini akan sampai kemudian saling mengikat. Namun, jawaban selalu memiliki dua sifat yabg kontradiktif, antara iya atau tidak, antara menerima atau melepaskan. Jawaban dari pernyataan hati memang sama-sama memancing gejolak untuk mslonjak. Kalau bahagia, akan dibuat berpacu bersama bunga-bunga yang kuat mengangkat diri untuk terbang tanpa sayap. Sementara, sekalian dibuat sedih, jangankan bunga, daun yang gugur pun enggan mendekat. Alih-alih tsrbang, aku sudah diempaskan ke dalam tanah. Seakan-akan takdir meminta untuk mengubur perasaan hidup-hidup.

Sudah jelas jawaban yang kuterima dari sebuah pernyataan tersebut. Sebab, aku tidak begitu memahami tentang jawaban yang menyalurkan kebahagiaan. Aku hanya tahu jawaban dengan rasa yang tidak enak. Benar-benar tidak ada yang enak diminta melepaskan perasaan yang bahkan belum pernah dimiliki sekali pun. Tidak ada yang enak di kala harus mengubur harapan sedalam-dalamnya. Tidak ada yang enak dari mengikiskan ekspektasi. Namun, semua itu harus kulakukan! Oleh karena apa? Karena aku tidak ingin menjadi perempuan yang tidak bisa memerdekakan perasaan. Aku hanya akan menjadi pejuang, ya, pejuang dalam menemukan jawaban-jawaban tepat untuk kubisa sepenuhnya melepaskan.

Sebetulnya, aku begitu ragunya. Apakah aku benar-benar akam melepaskan sepenuh hati setelah mwnemukan jawaban yang tepat? Atau justru membuatku membuat sulit melepas dan mengupas jawaban menjadi pertanyaan tanpa tuntas. Nyatanya, sampai saat ini kuterus—mwmaksa mengobrak-abrik pertanyaan hanya demi jawaban yang benar-benar mengusung kemerdekaan hati. Akan tetapi, untuk msnjadi merdeka bukankah tidak semudah itu? Kadang-kadang seseorang membutuhkan perjuangan dan luka untuk akhirnya dapat merasakan makna nerdeka yang hakiki.

Aku tidak memintamu untuk membuat perjuanganku makin sulit atau malah membuat luka baru. Alih-alih kamu, aku sering menemukan diri tengah mempersulit perjuangan dan melukai hTi sendiri dengan pikiran-pikiran bersenjata tajam. Aku tahu itu salah, itu adalah salah satu alasanku untuk menemukan jawaban. Kadang-kadang aku berpikir dan merenung. Apakah jawaban yang kumau itu menjadikan aku sebagai perempuan egois? Setelah menerima jawaban mutlak berupa rasa yang tidak sama, awalnya aku mundur dan mengangguk, kupikir aku menerima. Namun, dalam usaha menemukan jawaban, dalam benak aku hanya butuh satu jawaban. Jawaban satunya yang juga bersifat kontradiktif, jawaban yang membuatku mampu mendeskripsikan rasa bahagia sebaik pendeskripsianku pada rasa patah.

Ah, iya, baru kumengerti. Jawaban tidak akan pernah bisa mengerti dan memahamiku. Selain bersifat kontradiktif, jawaban juga begitu egois seperti aku. Mana tahu akulah jawabannya, jawaban awal adalah jawaban tepat yang mesti kuterima secara baik-baik. Nyatanya proses mencari jawaban baru adalah fase mematahkan diri sendiri. Nyatanya, selama ini jawaban yang terbuang sia-sia hanya akan kembali memupu harapan dan ekspektasi yang berusaha kuat kukubur.

Jelas saja jawaban yang kumau tjdak akan pernah kudapatkan sampai kamu benar-benar menyamai rasaku. Namun, sejak awal pun rasa kita sudah sama. Jadi, kusudahi msrajut jawabannya, akan kubenahi sebisaku dan aku akan kembali merdeka.

Like looking for answer after found the broken answer.


Komentar