Langsung ke konten utama

si gendut

HAI, aku adalah si gendut. Kamu tahu, kan, apa itu gendut? Sini, sini, mendekat, akan kuberi tahu apa itu gendut, apakah dia sejenis umbi-umbian, atau dia adalah makhluk yang menjijikan? Ya, apa pun itu, akan kubiarkan imajinasimu berkelana. Bebaskanlah ruang pikir kamu-kamu hingga ke alam liar. Aku tidak akan melarang dan menghakimi cara berpikir kamu-kamu. Akan tetapi, waktumu sudah habis untuk berkelana mencari makna gendut. Sebab, aku akan mengemukakan diri pada kamu-kamu. Menunjukkan secara lamgsung apa itu gendut. Nah, kamu-kamu memang teman-teman yang baik, begitu rapi untuk mencari tahu apa atau siapa itu si gendut.
Jadi, aku melangkah dari balik tembok yang tipis, tetapi menyembuhyikan diriku. Pelan-pelan, tetapi aku berjalan sampai berdiri di hadapan kamu-kamu. Pertama-tama hening, aku menunggu kira-kira apakah reaksi kamu-kamu akan seperti yang ada di bayanganku? Di duniaku, banyak orang akan menertawakan si gendut, sedikit orang yang menyayangi si gendut. Kebanyakan orang di duniaku akan mengolok, tidak ada mereka yang menolong. Namun, tenanglah, aku memang tidak begitu butuh pertolongan. Ayolah, aku masih berdiri dan menunggu-nunggu reaksi yang sesuai dan tidak akn patah.
Baiklah, biar kuperjelas. Si gendut adalah sesuatu yang melekat dalam tubuh manusia. Gendut adalah makhluk yang membuat manusia tampak lebih besar. Gendut adalah makhluk yang membuat manusia merasa lelah dan berat. Gendut adalah ujian berat bagi manusia karena akan mengundang orang-orang di duniaku untuk entah mengolok atau sebaliknya. Gendut kadang-kadang akan membuat manusia merasa tidak percaya diri dan merasa tidak layak ada di dunia. Gendut sebetulnya tidak hanya karena banyak makan yang mengandung lemak. Banyak faktornya. Namun, orang-orang di duniaku tahunya gendut itu jelek. Salah satunya aku.
Sebetulnya, tidak ada yang salah dengan si gendut selama manusia nyaman bersahabat dengan si gendut. Namun, gendut akan membahayakan jika satuan beratnya sudah mengenai obssitas. Maka, sudah saatnya untuk diet. Ya, diet adalah proses mengurangi lemak agar manusia kembali pada postur aslinya. Mengapa aku tidak diet? Hei, siapa bilang? Aku mau kok! Namun, itu sulit. Serius. Sulit sekali. Tidak tahu harus mulai dari mana. Apalagi aku mudah sekali digelayut oleh si gendut. Aku menhhela napas. Omong-omong aku masih menanti-nanti reaksi kamu-kamu, tetapi mengapa masih hening? Setidaknya, mengapa tidak tertawa? Atau menahan tawa kalau masih punya hati. Kalai perlu aampai mengolok-olokku. Ayolah, aku sudah mempersiapkannya, kok.
Masa kamu tidak melihat betapa bulatnya diriku? Wajah bulat, semunaya bulat seperti lingkaran penuh. Masa aku harus menertawakan diri sendiri? Akan tetapi, aku sudah tidak tahan. Jadi, kubuka mata pelan-pelan dam kemudian aku hening. Aku lebih hening dari kamu-kamu. Kusimak wajah bingung kamu-kamu satu per satu. Aku terduduk dan mulai memahami. Selain gendut, aku juga pelupa bahwa aku telah mengasingkan diri menjauh dari duniaku ke dunia yang berisi orang-orang sepertiku. Ya, jika dilihat dari atas kami seperti kelereng yang duduk melingkar.

Komentar