KADANG-KADANG kamu berpikir hidup ini adalah pertandingan. Tentang berlomba-lomba dalam merampas kebahagiaan. Orang-orang tadinya tidak berpikir sama sekali, tetapi semakin hari persediaan kebahagiaan semakin menipis. Sisa bahagia yang terkikis, membuat persaingan menjadi semakin sengit. Tadinya mudah bagimu untuk setidaknya menikmati sedikit dari kebahagiaan yang ada. Namun, rasanya semakin pudar pula keyakinanmu untuk merengkuh satu per satu rasa bahagia. Segala strategi disusun sedemikian rupa. Merangkai lamat-lamat dan saksama, bagaimana sekiranya menyingkirkan para manusia kesiangan itu. Semakin disingkirikan semakin berdatangan. Kamu kewalahan, tanganmu sudah tidak memiliki kekuatan untuk menghalangi mereka-mereka. Sudah layu, bahkan tubuhmu dibuat sempoyong ke sana kemari. Teriakan pekakmu pun tidak ada artinya, sudah tidak senyaring dulu kala. Kali ini, kamu seperti seonggok makhluk yang siap-siap akan roboh. Tenagamu disedot habis-habis oleh usahamu yang sia-sia. Namun, ad...
manusia penyuka-duka kehidupan