SAAT KECIL kita tidak pernah tahu, bagaimana dewasa menjemput kita? Kita hanya tahu caranya tertawa dan bertikai. Kita hanya memahami, kita akan tumbuh makin tinggi. Akan bekerja seperti orang-orang besar. Akan sibuk seperti Kakak-Kakak kita. Saat kecil, kita bermain bersama, membuat isi rumah jadi berantakan. Kita sama-sama terkena amarah ibu. Kemudian, kita saling melempar tatapan tajam dan saling mengalahkan. Namun, besoknya—seperti keajaiban, masalah kemarin hilang dan kita kembali bermain bersama. Kadang-kadang kita saling melindungi dari Teman-Teman menyebalkan. Kita tahu bahwa kita saling menyayangi, tetapi kita tidak pernah ada waktu untuk mengungkapkannya. Bukan masalah waktu, melainkan masalah kesiapan. ••• PADA SUATU HARI yang tidak pernah terjadi. Aku duduk di tengah-tengah dua anak laki-laki. Lebih tepatnya memaksa keduanya memberikan tempat duduk di antara mereka. Sebagai kakak perempuan, tentu harus menjadi pusat. Kita sama-sama duduk di atas loteng, sementara matahari ...
manusia penyuka-duka kehidupan