TUJUAN ? Sebentar, kauambil napas panjang untuk kemudian tertawa seakan-akan reaksi natural terhadap pertunjukan lucu. Namun, bukankah itu benar-benar komedi kehidupan? Layaknya novel-novel, premis menjadi syarat utama cerita peran utama dapat berjalan. Itulah alasan mutlak kautidak mau buang-buang waktu untuk menyentuh—apalagi membaca blurb. Menurutmu, hidup itu memuakkan. Untuk apa manusia dituntut punya tujuan, sementara semesta mempersulitnya? Berkali-kali kau dijorokkan, dilempar, dituding, sampai-sampai tujuanmu dibuat mangkrak, tidak ada perkembangan. Baru saja merajut tujuan lama, semesta sudah merundung. Seperti, hidup dan semesta saling mendorong dan membuatmu terimpit. Sebab, hidup memintamu untuk bertujuan, tetapi semesta adalah musuh bebuyutan yang siap menghadang pergerakan majumu. Kausudah jengah berteriak ngotot, menghabiskan air mata, sampai-sampai mati rasa. Terserahlah, persetan dengan peran utama! Manusia tanpa gairah dan hasrat. Begitulah orang-orang lain memberi i
manusia penyuka-duka kehidupan