Langsung ke konten utama

take a hurting from hurting takes melody

song play: Hurting Takes Some Time to Heal by Cayson Renshaw

Dari awal aku memang sudah menyadari. Kedatangan kamu akan memberi dampak yang begitu besar dalam hidup aku. 

Dari awal aku sudah memberi sinyal kepada diriku sendiri. Kehadiran kamu di setiap harinya, perlahan-lahan memberikan arti yang begitu besar dalam hidup aku. 

Dari awal aku sudah mengira-ngira. Betapa kamu perlahan-lahan menempati ruang spesial di hati aku.

Dari awal pula sudah punya ketakutan. Bagaimana jika suatu saat kamu terkikis? 

Dari awal pula aku punya kekhawatiran. Bagaimana kalau aku kembali berharap kepada sesuatu yang bukan milik aku?

Sekarang rasanya kamu seperti akan dipikis oleh waktu. Aku merasa ketakutan dan kekhawatiranku mulai menyerang.

Jauh di lubuk hati, aku takut kehilangan kamu. Jauh di dalam pikiran aku, Aku bukan siapa-siapa kamu. 

Satu hal aku sadari. Jika aku benar-benar patah hati ketika kamu hilang. Ini menjadi bukti bahwa aku kembali berharap terhadap seseorang yang lagi-lagi tidak mengharapkan aku.

Ini bukan tentang siapa yang salah. Bukan kamu yang salah. Namun, aku juga tidak mau menyalahkan diri aku sendiri. 

Semuanya berjalan seperti apa adanya. Segalanya melaju tanpa ada hambatan dan batasan. Meskipun aku berusaha untuk menahan diri. Nyatanya hati aku masih terlalu lemah untuk terbuka. 

Untuk kedua kalinya. Apakah aku harus mengungkapkan perasaan aku kembali? Akan tetapi, aku terlalu takut untuk menerima kenyataan pahit di kedua kalinya. 

Kadang-kadang aku membenci diri sendiri yang tidak bisa menahan perasaan. Perilaku yang betul-betul menyiksa diri sendiri.

Makin Aku mencintai, entah mengapa aku merasa makin tidak layak untuk dicintai. Makin Aku berharap, entah mengapa aku makin merasa tidak layak untuk diharapkan.

Aku tidak tahu mengapa keadaan menempatkanku pada posisi pengharapan. Aku tidak tahu mengapa kehidupan selalu memusisikan aku dalam situasi yang melulu mencintai. 

Aku selalu bertanya-tanya. Kapan ada seseorang yang mengharapkan dan mencintai aku dengan begitu tulusnya? Kapan ada seseorang yang setidaknya mau mengungkapkan perasaan cintanya untuk aku? Aku selalu penasaran apakah aku pernah punya tempat spesial di hati seseorang? 

Makin aku tanyakan, makin aku pikirkan, makin terasa menjijikkan.

Aku ingin menutup hati lagi, ya tapi bagaimana jika suatu saat aku kehilangan kesempatan?

Apakah aku tidak berhak menentukan seseorang, memilih seseorang yang aku mau? Apakah aku harus membiarkan orang lain menentukan seseorang untukku?

Aku tidak tahu. Aku betul-betul cape melulu mencintai tanpa dicintai.

Iya. Ini salah aku karena selalu menafsirkan segalanya dengan cinta. 

Cukup, ya, Vin?

Komentar