Langsung ke konten utama

Main bareng Deaty [Eps. 4,. Pillow Talk]

BEBERAPA hari lalu merencanakan untuk main dengan teman gue si Desty. Waktu itu janjian main di hari Minggu. Sebetulnya ada sedikit masalah. Biasanya kan kita orang main di Simpur, sebuah pusat perbelanjaan dengan penawaran makanan minuman yang murah meriah. Masalahnya di Simpur itu nggak ada mushola. Di sekitar Simpur pun nggak ada mushola. 

Dan biasanya gue sama Desti selalu main dari pagi sampai sore. Biar puas karena mainnya cuma sebulan sekali atau dua bulan sekali. Ya namanya juga irit dari pemasukan Enggak banyak komen jadi harus hemat. Dan masalahnya juga gue sekarang kalau keluar-keluar mulai pakai make up. Kalau gue berangkat main dari pagi, otomatis make up Gue bakal luntur dan kehapus saat berwudhu.

Tapi kemarin rencananya kita mau makan bakso di dekat rumah Desty. Harganya murah dan enak banget. Tadinya mau otw makan bakso jam 10-an. Abis dari tukang bakso rencananya ke masjid terdekat untuk salat sambil make up-an. Habis itu baru jalan kaki ke Simpur jaraknya enggak begitu jauh, paling 1 sampai 2 km. Tapi permasalahannya adalah… temen gue ini enggak bisa jalan panas-panasan karena kulit wajahnya lagi bermasalah. 

Tahu sendiri sekarang panasnya kayak apa. 

Akhirnya dari rencana itu gue mikir otak untuk cari jalan Tengah. Gimana caranya supaya gue bisa salat dan make up-an. Ketemu satu solusi. Yaitu gue ke rumah Desty dulu sekalian mau ngejahit celana yang bolong sama ibunya. Terus salat di rumah Desty, abis itu make up-an abis itu makan bakso. Nah supaya kami nggak terpapar panas matahari, akhirnya gue mesen Maxim car. Ya lumayan lah ceban. Tapi nggak papa yang penting kita orang bisa main. 

By the way gue seneng banget akhirnya celana gue udah nggak bolong lagi. Gue juga minta jahitin baju peninggalan Mami yang masih gue pakai sampai sekarang. Bahkan tas gue yang sempet sobek beberapa tahun terakhir ini. Gue minta jahitin ibunya Desty, tas gue berasa baru lagi dan bisa dipakai. Tadinya gue mau beli tas ransel baru, tapi ngerasa sayang. Untungnya ngejahit di tempat ibunya Desti Enggak mahal dan masuk di kantong.  

Akhirnya gue otw ke rumah Desty di hari Sabtu (BTW nggak jadi hari Minggu) tanggal 5 kemarin. Gue OTW jam 10-an. Tadinya gue mau naik angkot sekalian jalan sehat. Tapi rasa-rasanya selalu mager, akhirnya mesin-mesin aja deh. Terus akhirnya sampai di rumah Desty, ngasih barang untuk dijahit sambil nunggu dzuhur sambil ngobrol dan ketawa-ketawa, habis itu salat zuhur, make up-an sambil melawak, dan baru pergi makan bakso.

Ada kejadian di sini. Harusnya abis makan bakso kita mau langsung pesan Maxim car ke Simpur. Tapi ternyata jari kaki Desty lecet karena pada hari itu dia pakai kios yang tertutup dan lupa pakai kaos kaki. Kami sempat berhenti di pinggir jalan tidak jauh dari tempat bakso. Aku sempat menawari untuk menggendong dia atau dia pakai sepatu aku, tapi dia nggak mau. Kenapa jadi aku kamu ya? Wkwkkw

Lanjut 

Untungnya tempat baksonya enggak jauh dari rumah si Desty. Alhasil kami memilih untuk kembali ke rumah Desty. Di saat itu Desti bukan hanya mengganti sepatu heels, tapi dia juga berganti pakaian. Tadinya dia pakai celana cutbray, kemudian berganti menjadi rok. Sejujurnya entah kenapa aku melihat dia lebih nyaman menggunakan rok daripada celana jeans. Istirahat sebentar di rumah temen gue dan setelah itu mesen maximekar untuk pergi ke Simpur.

Di Simpur sampai sekitar jam 3 sore. kami sempat duduk-duduk dulu baru ke cafe kopi letaknya di lantai 3 Simpur. Seperti biasa aku memesan pisang karamel dan Desty memesan milk tea karena dia butuh susu untuk menetralisir mual di perutnya karena kepedesan bakso. Sebetulnya tujuan aku ke Simpur juga waktu itu untuk bikin video tugas rco. 

Setelah itu seperti biasa kami ngobrol dengerin dia curhat. Beliin Vio takoyaki dan beliin orang rumah pisang karamel. Habis itu pulang. Karena gue sekarang lagi bayar BPJS dan banyak pengeluaran. Akhirnya kami memutuskan untuk ketemu 2 bulan sekali. Jadi kita bakal ketemu di bulan Desember.

Anyway pulang-pulang udah mau magrib. Dan malamnya tenggorokan mulai ngerasa nggak enak. Kayak mau batuk pilek. Sampai sekarang di hari Minggu malam masih ngerasa gulai batuk dan udah keluar ingus. Harus jaga kesehatan.

Komentar