Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

gantung, sisanya hilang

KADANG aku berpikir diam-diam, apa iya semua lelaki sama saja? Menyemburkan rayuan gombal, bahkan tidak sedikit dari mereka yang terang-terangan mengungkapkan perasaan. Awalnya aku merasa tidak enak hati, sehingga berusaha menutur penolakan dengan halus. Namun, makin lama, aku terlatih menjadi galak dan jutek. Tidak tanggung-tanggung, sebelum keberadaan salah satu dari mereka mendekat, sudah lebih dulu kuberi peringatan berupa tatapan tajam, wajah garang, napas membara. Itu sukses, buktinya mereka langsung menyingkir dan mundur perlahan-lahan. Ah, seharusnya kulakukan saja hal konyol ini sejak awal, tidak usah susah payah sok baik—ujung-ujungnya aku juga yang repot. Setidaknya sudah beberapa hari ini hidupku jauh lebih tenang dari para lelaki tidak jelas itu. Jadi, aku lebih leluasa berkeliaran di area kampus ke sana kemari. Sebetulnya, tidak ada jam kelas—ya, dosen plontos selalu mengubah jam yang sudah ditentukan, tetapi tidak apa, paling tidak aku dapat bernapas dari mata kuliah pen